Subscribe:

Ads 468x60px

Pages

Senin, 25 April 2011

"Bhinneka Tunggal Ika" yang Semakin Menghilang. .

Hey Friends!!! What a Wonderfull Monday!!!

Sebelumnya, aku mau ngucapin "Selamat Berjuang" buat adek-adek kelas IX SMP seluruh Indonesia yang pada minggu ini menghadapi Ujian Nasional. Good Luck and Buat Indonesia Bangga!

Dalam posting kali ini, aku tidak akan membahas Justin Bieber, Kate-Williams, atau Briptu Norman yang akhir-akhir ini banyak dibicarakan oleh banyak orang. But, aku akan membahas tentang arti kata "Bhinneka Tunggal Ika" yang aku rasa semakin menghilang di hati masyarakat Indonesia.

Seperti yang kita ketahui saat ini, teror bom melanda banyak tempat dari gereja sampai masjid, ditambah maraknya tawuran antar warga di berbagai daerah di negeri kita ini benar-benar membuatku miris. Apakah di benak mereka sudah benar-benar melupakan semangat perjuangan bangsa kita saat merebut kemerdekaan Indonesia? Dari berbagai suku dan agama tumpah ruah di medan pertempuran demi satu tujuan, untuk membawa negeri Indonesia
ke gerbang pintu kemerdekaan. Tapi sekarang? Ketika Indonesia bebas dari penjajah, semua itu hilang. Di sana-sini banyak terjadi perselisihan dengan berbagai sebab. Dan banyak diantaranya adalah "Memperebutkan kekuasaan".

Aku ingat ketika aku menonton film perjuangan yang berjudul "Darah Garuda" yang mungkin di antara kalian ada yang pernah menontonnya juga. Di film ini ada satu adegan yang sampai saat ini aku ingat dan masih berputar dalam pikiranku. Yakni ketika tokoh Belanda bilang ke salah satu pejuang yang ditawan "Indonesia tak akan bisa hidup tanpa Belanda, ketika kita pergi, maka Jawa, Bali, Maluku, atau Islam, Kristen, Katholik, Hindhu, dan Budha akan saling serang untuk kepentingan mereka masing-masing." Dan inilah yang terjadi sekarang di negeri kita ini. Semangat persatuan dan kesatuan sudah benar-benar pudar di hati masyarakat.

Dan lebih parah, ada oknum-oknum yang mengatasnamakan agama untuk melakukan tindakan yang sebenarnya hanya untuk kepentingan dirinya sendiri seperti yang baru-baru ini terjadi tentang adanya NII (Negara Islam Indonesia) yang mengatasnamakan Islam untuk melakukan penipuan.

Dan sebagai muslim, aku juga cukup prihatin dengan mulai pecahnya umat Islam di negeri ini. Hanya karena tafsiran para ulama yang berbeda. Yah, "Bid'ah" mungkin kawan-kawan umat muslim mengenal kata ini. Dan tiap ulama atau panutan yang di ikuti berbagai umat muslim di Indonesia banyak yang berbeda. Tapi apakah ini harus menimbulkan sebuah perpecahan? Kapan kita bisa bersatu kalau ini akan terus terjadi? Kita boleh percaya akan ajaran yang kita anut, tapi janganlah mempermasalahkan perbedaan yang ada.

Ayolah Kawan, tugas kita semua belumlah usai. Masih banyak yang belum kita gapai untuk bangsa kita ini. Masih banyak mimpi-mimpi para pejuang di masa penjajahan dahulu yang belum kita gapai untuk Indonesia ini. Dan dengan tulisan aku ini, aku ingin mengajak kalian semua, khususnya para generasi muda untuk saling bersatu dan bersama-sama membangun bangsa kita ini untuk kedepan menjadi lebih baik lagi. Buat umat muslim sebagai agama mayoritas di Indonesia, marilah kita rangkul kawan-kawan kita dari umat Kristen, Katholik, Hindhu, dan Budha untuk sama-sama berjuang mewujudkan mimpi-mimpi negeri ini, untuk menjadi bangsa yang maju. Dan ingat, merangkul bukan berarti memaksakan mereka untuk masuk dalam kepercayaan yang kita anut karena kepercayaan adalah Hak setiap individu yang tak boleh kita ikut campuri. Janganlah ada lagi perpecahan di antara kita, generasi muda Indonesia, harapan bangsa untuk meneruskan perjuangan yang masih sangat panjang.

"Bhineka Tunggal Ika" Janganlah hanya menjadi pajangan di kantor atau kelas, tapi tanamkan di hati kita. Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh. Untuk Indonesia Satu, Untuk Indonesia Maju.

Chayyyyoooo!

5 komentar:

Kumpulan Artikel mengatakan...

benar kawan sungguh miris rasanya bila melihat keadaan bangsa ini. koruptor dimana-mana, teror bom terus meresahkan masyarakat serta tawuran antar pelajar. ini sudah membuktikan bahwa " bhinneka tunggal ika " sudah memudar. . .
mari dengan jalur blogger ini kita jaga "bhinneka tunggal ika" tersebut . . .

Ichsan Afriadi mengatakan...

setuju, dan semakin banya SARA di negri ini, saling menjatuhkan, dan merasa paling benar ..

Kang Epot mengatakan...

ingin komentar juga disini.... melihat situasi seperti ini ikut prihatin, dimana simbol bhineka tunggal ika berada sekarang, harus kita malu, yang lebih parah lagi justru pejabat2 kita yang tidak pernah memiliki rasa patriotisme dan rasa memiliki, kebanyakan korupsi, lupa deh dengan semboyan negara sendiri

arfiantsite mengatakan...

@Kumpulan Artikel: Yup, semakin prihatin dengan keadaan bangsa ini, maka dari itu mulai detik ini, melalui blogging, kita hidupkan lagi semangat persatuan yang telah lama pudar. :)

@ichsan afriadi: Benar, dan sudah saatnya kita menanamkan kembali rasa toleransi terhadap perbedaan Ras, suku, dan Agama

@Kang Epot: haha, masalah pejabat, aku sudah tidak kaget lagi kang, semua masalah berawal dari masyarakat sendiri kok, pada saat pemilu, masyarakat cenderung memilih calon yang salah hanya karena uang dan ketenaran, dan akhirnya, ini yang terjadi. :)

ALfa mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

Posting Komentar

gimana menurut kalian? jangan segan-segan menulis komentar kalian di sini.. :)