Subscribe:

Ads 468x60px

Pages

Senin, 20 Juni 2011

Media, Modus Baru Elit Politik Mencari Citra di Hati Masyarakat

Hey Friends!!!!

Bulan Mei-Juni blog ini jarang terupdate karena penulis sendiri masih dirundung kesibukan untuk mencari universitas. So dengan rendah hati, aku, Andrew Arfiant Istiyanto meminta doa pada kalian semua agar bisa diterima di universitas yang menjadi jalan terbaik dalam hidup aku. Dan semoga doa kalian juga berlaku untuk seluruh kawan di negeri ini yang juga tengah berjuang untuk masuk perguruan tinggi negeri yang diimpikan. Amin.

Dalam posting kali ini, mungkin agak berbau politik, tapi nggak ada salahnya kan kalau pemuda ikut ambil suara dengan apa yang terjadi dalam pemerintahan negeri kita saat ini. Dengan lain kata, aku dan mungkin mewakili banyak pemuda negeri ini merasa prihatin akan kemelut yang melanda negeri kita ini. Seperti yang kita ketahui bersama, para elit politik negeri ini bukan lagi bekerja untuk mensejahterakan raykatnya, tapi untuk berlomba-lomba mencari kekuasaan dengan cara merebut simpati masyarakat dengan cara apapun. Bahkan dengan cara licik dengan menjatuhkan nama partai kompetitornya.


Dan menurut aku berdasarkan pengamatanku akhir-akhir ini, Media menjadi salah satu senjata ampuhnya. Ya, UU kebebasan PERS di negeri ini justru disalahgunakan dan dimanfaatkan oleh beberapa elit politik di negeri ini untuk kepentingan politiknya semata. Apalagi kalau bukan memperbaik citra dirinya di mata masyarakat dan menjatuhkan citra pesaingnya. Bahkan membunuh karakter kompetitornya tersebut. Karena hal itu, bisa dibilang argumen-argumen yang saat ini ada di benak masyarakat bisa saja merupakan pengaruh dari berita-berita tentang pemerintahan yang diberitakan oleh media milik elit politik, namun dirubah arahnya menjadi pencitraan diri.

Mungkin yang membaca posting ini berpikir, "Ah, masih anak bawang aja ngomong kaya gitu." Ya, aku memang hanya pemuda yang berusia 18 tahun, tapi aku sungguh miris melihat apa yang terjadi dengan negeri ini. Dan aku menulis seperti ini bukan tanpa alasan, dan kali ini akan aku jelaskan tentang apa yang terjadi akhir-akhir ini.

Kalian semua mungkin sudah mengetahui bahwa salah satu media pemberitaan televisi di Indonesia merupakan milik "AB" yang saat ini menjabat sebagai ketua umum "PG", stasiun televisi dengan slogan "Terdepan Mengabarkan". Aku perhatikan pemberitaan di Televisi ini sangat tidak berimbang bahkan cenderung menyudutkan posisi partai lain. Di antaranya adalah:

Yang pertama, dalam mengulas kasus PSSI. Banyak kebohongan yang disampaikan oleh stasiun Televisi yang satu ini. Ketika berita NH, ketua umum PSSI terdahulu yang juga kita ketahui sebagai kader PG dituntut masyarakat untuk mundur diberitakan di seluruh televisi nasional, namun tidak di stasiun televisi yang satu ini, mereka justru membuat banyak berita yang keliru yang mungkin untuk tetap membuat citra NH selaku kader PG tidak jatuh. Kemudian pemberitaan tentang batalnya Kongres PSSI bulan April lalu, stasiun TV yang satu ini memberitakan bahwa kongres gagal karena pihak-pihak tertentu yang seperti ingin menjatuhkan nama pihak tersebut. Kemudian pada saat maraknya pemberitaan tentang K-78, stasiun TV ini sangat aktif memberitakan keburukan-keburukan K-78, sangat berbeda ketika mereka diam saat NH yang diberitakan.

Yang kedua adalah masalah Nazarudin, seperti yang aku ingat pada acara berita malam pada saat stasiun Televisi ini mengundang O.C. Kaligis sebagai pengacara Nazzarudin, sang reporter seperti ingin memancing dengan pertanyaan-pertanyaannya untuk semakin menjatuhkan PD yang mana merupakan mantan Partai nazzarudin dan mungkin saingan PG. Namun ketika di stasiun TV nasional lain yang menayangkan 5 kader PG menjadi tersangka kasus suap DepGub BI "MG", tidak ada pemberitaan sama sekali di stasiun TV yang ini, yang menandakan mereka hanya ingin menjatuhkan partai lain dan menutupi kesalahan partai sendiri di mata masyarakat.

Dengan begitu, kini media bukan lagi sebagai alat pengontorol media, tapi berubah menjadi alat pencari citra para elit politik kita. Dan mungkin menurut pemikiranku, UU kebebasan PERS harus ditinjau kembali. Karena pada saat ini mulai banyak disalahgunakan. Dan ketika dituntut, mereka berlindung dibalik nama UU kebebasan PERS ini.

Ya, mungkin hanya itu yang bisa aku utarakan sebagai salah satu pemuda di antara ribuan pemuda yang dimiliki oleh negeri ini, yang mungkin mempunyai pemikiran yang sama. So, sudah saatnya pemuda lebih aktif mengontrol apa yang terjadi di negeri ini. Sudah saatnya semangat pemuda untuk membangun negeri ini bangkit seperti pada saat masa perjuangan dulu.

Maju untuk Indonesia, it's time for Youth Indonesia in Action!!!!!
Chayyyyooooo!!!

0 komentar:

Posting Komentar

gimana menurut kalian? jangan segan-segan menulis komentar kalian di sini.. :)